By: Dzulqarnain bin iskandar
Tazkiyah adalah fase pendidikan kedua setelah tingkatan fase pertama yaitu membacakan ayat-ayat Allah subhanhu wata’ala (Mendengarkan dan belajar membaca Al-qur’an) .Urutan tersebut di ambil dari metode pendidikan Rasulullah Sallallahu Alaihihi Wasallam, sebagaimana yang tercantum dalam surah Al-jumuah : 2 dan ayat-ayat lainnya. Pentingnya pendidikan tazkiyah bagi anak adalah untuk membersihkan hati mereka dari penyakit-penyakit hati yang bisa mengantarkannya kepada dosa yang besar maupun yang kecil sehingga memadamkan cahaya fitrah dalam dirinya untuk menerima ilmu. Cukuplah sumpah Allah subhanahu wata’ala yang menunjjukkan pentingnya tema tersebut. Allah subhanhu wata’ala yang dengan keagungannya sampai bersumpah dengan ciptaannya 11 kali tentang suatu hal yang sangat penting dalam surah As-Syams yaitu “ Qade aflaha man’zakkaha” sungguh beruntung bagi siapa yang menyucikan dirinya (Tazkiyah).
Panduan Tazkiyah yang terinpirasi dari 3 Surah dalam Al-Qur’an yang diharapkan bisa menjadi solusi efektif untuk menghadapi problematika akhir zaman yang penuh dengan fitnah. Panduan umum pertama yang harus menjadi inti dari tazkiyah kepada anak-anak adalah surah al-Fatihah yang didalamnya terkandung seluruh point dan tujuan Al-Qur’an. Selanjutnya mengarah kepada frame pengajaran kepada anak-anak yaitu nasihat Luqmanul hakim dalam surah Luqman yang di sampaikan dalam bentuk nasehat kepada anaknya. dan yang terakhir adalah surah al-Kahfi sebagai panduan materi untuk menghadapi akhir zaman. Maka dari itu dapat disimpulkan 3 formula pendidikan anak berbasis Al-qur’an dalam menghadapi akhir zaman sebagai berikut :
1. Surah Al-Fatihah
a. Mengenal Allah Subhanahu wata’ala dengan mentauhidkannya secara sempurna dengan 3 aplikasi tauhid (Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma wa sifat)
b. Ibadah hanya kepada Allah Subhanahu Wa’taala
c. Meniti jalan orang-orang lurus (Siratal Mustaqim) yaitu jalan para Nabi, Rasul dan orang-orang salih.
d. Mengenal dan menjauhi jalan – jalan orang yang di murkai oleh Allah ( Yahudi dan Nashrani)
b. Ibadah hanya kepada Allah Subhanahu Wa’taala
c. Meniti jalan orang-orang lurus (Siratal Mustaqim) yaitu jalan para Nabi, Rasul dan orang-orang salih.
d. Mengenal dan menjauhi jalan – jalan orang yang di murkai oleh Allah ( Yahudi dan Nashrani)
2. Nasehat Lukman Hakim kepada anaknya :
a . Bertauhid kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
b. Berbakti kepada kedua orang tua.
c. Selalu merasa di awasi oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
d. Mendirikan sholat.
e. Dakwah menyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang yang mungkar.
f. Menjauhi sifat sombong (merendahkan orang dan merasa bangga diri)
g. Bersifat lemah lembut dengan tidak mengeraskan suara ketika berbicara.
b. Berbakti kepada kedua orang tua.
c. Selalu merasa di awasi oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
d. Mendirikan sholat.
e. Dakwah menyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang yang mungkar.
f. Menjauhi sifat sombong (merendahkan orang dan merasa bangga diri)
g. Bersifat lemah lembut dengan tidak mengeraskan suara ketika berbicara.
3. Surah Al-kahfi (Kunci Perlindungan dari fitnah dajjal)
1. Mengenal hakikat Al-Qur’an, tujuan dan bukti kebenarannya.
2. Mengenal Hakikat dan tujuan hidup di dunia yaitu untuk menguji siapakah yang terbaik amalnya.
3. Kisah pemuda gua untuk berpegang teguh pada tauhid dan tidak terpengaruh oleh kebanyakan manusia yang kafir dengan cara berteman dengan sahabat yang shalih (membangun ukhuwah islamiyah) (al kahfi : 28)
4. Kisah pemilik kebun untuk mengingatkan tentang bahaya harta sehingga menghasilkan kesombongan yang mengakibatkan hati yang terikat dengan dunia (al kahfi : 45).
5. Kisah tentang nabi musa:
- Bahanya memiliki ilmu yang menyebabkan kesombongan.
- Pentingnya merendahkan diri (tawadhu) dan bersabar dalam menuntut ilmu.
- Meyakini segala yang di takdirkan oleh Allah kepada orang beriman itu adalah pasti baik.
6. Kisah Dzulqarnain untuk mengingatkan tentang bahanya fitnah jabatan dan menjadikan contoh dzulqarnain sebagai contoh pemimpin yang adil.
Bersambung...!
Karena terbatasnya ilmu yang kami miliki dalam menganalisa panduan pendidikan untuk anak di atas, maka sangat di harapkan agar tidak mentah-mentah menerima formula di atas tanpa mengkaji setiap kesimpulan yang saya ambil dengan melakukan scanning dengan Al-qur’an dan Sunnah Rasulullah Sallallahu Alaihi wasallam . Semoga bermanfaat. kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan.
Dzulqarnain bin Iskandar “Panduan pendidikan tazkiyah kepada anak-anak”
(Depok , Ahad, 11/23/2014
(Depok , Ahad, 11/23/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar